Rabu, 31 Desember 2008

Swift Code Bank Di Indonesia

Untuk deposit atau withdrawal menggunakan metoda Wire Transfer (atau dikenal juga dengan Telegraphic Transfer), Anda memerlukan kode SWIFT (Society for World-wide Interbank Financial Telecommunications) yaitu kode unik berupa HURUF KAPITAL sebanyak delapan buah (ada juga yang menuliskan dengan 11 huruf KAPITAL, dimana tiga huruf terakhir berupa huruf XXX), yang dimiliki setiap bank untuk keperluan transfer uang dari dan ke luar negeri. Setiap bank memiliki SWIFT Code sendiri, dan tidak ada yang sama antara satu bank dengan yang lain. Untuk mengirim uang ke wilayah Eropa, seringkali juga digunakan kode IBAN (International Bank Account Number) atau juga gabungan dari IBAN dan SWIFT.

Keterangan lebih lanjut mengenai SWIFT code bisa Anda dapatkan di wikipedia, untuk kode IBAN bisa juga Anda dapatkan di wikipedia.
Untuk mengetahui kode SWIFT, Anda bisa menanyakan langsung ke bank Anda, atau bisa Anda cari di:
http://www.swift.com/bsl/freequery.do, berikut beberapa nama bank beserta SWIFT code nya.

  1. ABN AMRO Bank: ABNAIDJA
  2. Hagabank: HAGAIDJA
  3. Bank Artha Graha: ARTGIDJA
  4. Bank Bumiputera Indonesia: BUMIIDJA
  5. Bank Bumi Arta Indonesia: BBAIIDJA
  6. Bank Buana Indonesia: BBIJIDJA
  7. Bank Danamon: BDINIDJA
  8. Bank Mandiri (not Bank Syariah Mandiri): BEIIIDJA
  9. Bangkok Bank: BKKBIDJA
  10. Bank Niaga: BNIAIDJA
  11. Bank Negara Indonesia (BNI): BNINIDJA
  12. Bank BNP Paribas Indonesia: BNPAIDJA
  13. Bank Resona Perdania: BPIAIDJA
  14. Bank Rakyat Indonesia (BRI): BRINIDJA
  15. Bank Bukopin: BBUKIDJA
  16. Bank Central Asia (BCA): CENAIDJA
  17. Deutsche Bank AG: DEUTIDJA
  18. Bank Mizuho Indonesia: MHCCIDJA
  19. Hongkong and Shanghai Banking (HSBC): HSBCIDJA
  20. Bank Internasional Indonesia (BII): IBBKIDJA
  21. Bank Indonesia: INDOIDJA
  22. Lippobank: LIPBIDJA
  23. Bank NISP: NISPIDJA
  24. Pan Indonesia Bank: PINBIDJA
  25. Bank Rabobank International Indonesia: RABOIDJA
  26. Bank UFJ Indonesia (formerly Bank Sanwa Indonesia): SAINIDJA
  27. Bank Swadesi: SWBAIDJA
  28. Bank Tabungan Negara (BTN): BTANIDJA
  29. Bank UOB Indonesia: UOBBIDJA
  30. Bank Permata: BBBAIDJA
  31. Bank Maybank Indocorp: MBBEIDJA
  32. Bank Chinatrust Indonesia: CTCBIDJA
  33. Woori Bank Indonesia: HVBKIDJA
  34. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia: SUNIIDJA
  35. Bank Finconesia: FINBIDJA
  36. Bank OCBC Indonesia: OCBCIDJA
  37. Bank Kesawan: AWANIDJA
  38. Bank Commonwealth: BICNIDJA
  39. Bank Ekonomi Raharja: EKONIDJA
  40. Bank DBS Indonesia: DBSBIDJA
  41. Bank CIC International (formerly Bank Century Intervest Corp): CICTIDJA
  42. Bank Ekspor Indonesia: BEXIIDJA
  43. Bank Mega: MEGAIDJA
  44. Bank of China, Jakarta Branch: BKCHIDJA
  45. Bank Syariah Mandiri (bukan Bank Mandiri): BSMDIDJA
Catatan: Data mungkin bisa berubah setiap saat, silakan tanyakan ke bank Anda langsung atau cari di:
swift code untuk kebenaran SWIFT code tersebut.

Jumat, 12 Desember 2008

Google Groups Vs Yahoo Groups

Yahoogroups dan Googlegroups adalah dua penyedia layanan Wikipedia Milis terbesar di Internet. Yahoo Group hadir terlebih dulu pada tahun 1998 dan berkembang pesat sejak mengakuisisi eGroups, salah satu layanan milis paling populer saat itu, pada tahun 1999.

Google Groups muncul belakangan setelah Google mengakuisisi Deja News, penyedia mesin pencari artikel newsgroup Usenet, pada tahun 2001.
Sebagai produk yang hadir terlebih dulu, tidak heran jika lebih banyak milis, terutama yang sudah dimulai sejak lama, menggunakan Yahoo! Groups sebagai pilihan layanannya.
Sebenarnya, mana yang lebih unggul?
Berikut pro dan kontra untuk masing-masing layanan berdasarkan pengalaman blog ini mengikuti atau mengelola milis pada kedua layanan tersebut.

YAHOOGROUPS

1. Secara umum Yahoo! Groups lebih bisa diandalkan dalam pengiriman email ke milis. Pengiriman melalui Google Groups kadang gagal atau tidak merespons.
2. Yahoo! Groups memiliki fitur tambahan kalender, pemungutan suara (polling), dan basis data yang tidak dimiliki Google Groups.
3. Yahoo! Groups memungkinkan pengaturan hak akses lebih detil untuk masing-masing peran (pemilik dan moderator).
4. Yahoo! Groups menyediakan fitur penjawab otomatis (autoresponder) dan pengiriman berkas secara berkala. Google Groups tidak memiliki fitur ini.

GOOGLEGROUPS

1. Google Groups memiliki tampilan web yang mengelompokkan diskusi berdasarkan percakapan seperti model Yahoo! Groups menampilkan pesan secara individu, walaupun masing-masing pesan dilengkapi dengan tampilan struktur pohon balasan yang dibuat.
2. Google Groups menyimpan lampiran email di arsip webnya, sedangkan Yahoo! Groups tidak.
3. Google Groups memiliki limit 5MB untuk tiap-tiap email yang dikirimkan ke milis, sedangkan Yahoo! Groups hanya 750KB.
4. Google Groups menampilkan iklan dalam bentuk yang tidak mengganggu, sedangkan Yahoo! Groups menampilkan spanduk (banner) iklan besar di bagian atas arsip webnya yang cukup mengganggu.
5. Google Groups tidak menyertakan iklan pada tiap kirimannya, sedangkan Yahoo! Groups menyertakan iklan yang tidak mungkin dibuang.

Bagi saya, Google Groups lebih unggul dibanding Yahoo! Groups terutama karena pengelompokkan diskusi, penyimpanan lampiran, serta tidak menyertakan iklan pada emailnya. Sayangnya, tidak ada alat atau cara untuk dapat memindahkan semua arsip Yahoo! Groups langsung ke Google Groups.

Apakah artikel ini menarik? Silahkan berikan komentar Anda!

Kamis, 11 Desember 2008

Memperbaiki Windows 98 dan Windows Me

Windows Me
Jika Windows Anda tiba-tiba tampak aneh, muncul pesan-pesan error maupun tidak sejalan seperti biasanya, mungkin Windows Anda sedang bermasalah. Ini bisa disebabkan karena ditemukannya error maupun kerusakan pada registry dan file sistem yang mendukung kerja Windows tersebut.
Kerusakan system file dan registry bisa disebabkan karena mungkin Anda pernah menginstal software/program/aplikasi baru, menghapus (uninstall) program/software/aplikasi yang lama.

Untuk menyelesaikan masalah ini sangat mudah dan gampang. Anda bisa secara cepat mengembalikan setting dan konfigurasi Windows Anda pada keadaan sebelumnya dengan sekejap. Caranya, jika Anda sedang dalam sistem operasi Windows, pindah dulu mode sistem menjadi mode MS-DOS. Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka, kemudian klik Start > Shut Down, kemudian pilih Restart in MS-DOS mode dan klik OK, dan sekarang Anda sudah masuk mode MS-DOS. Anda juga bisa masuk mode MS-DOS menggunakan CD-ROM maupun disket yang bootable.

Dalam mode MS-DOS ini ketik perintah berikut ini:

SCANEG/RESTORE

Perintah ini akan membawa Anda pada tampilan layar seperti berikut ini:

Di sana terlihat beberapa file backup registry dan file system Windows yang dikemas dalam file bereksistensi *.cab dan tersusun berdasarkan tanggal. Tekan tombol ke bawah untuk mencari tanggal di mana komputer dalam keadaan yang masih baik. Jika sudah, tekan tombol Enter pada keyboard, tunggu prosesnya, kemudian tekan Enter lagi untuk merestart, dan... tada!!! Windows Anda sudah kembali seperti semula.

Minggu, 07 Desember 2008

Tips Hindari Panas Berlebih Pada Laptop

Panas Berlebih Pada Laptop
Laptop adalah komputer yang simpel, multi fungsi, mobile, dan masih banyak lagi kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Selain dari pada kelebihan-kelebihan yang dimiliknya tersebut, laptop juga mempunyai beberapa kekurangan dibandingkan dengan PC biasa atau PC dekstop atau rumahan atau perkantoran.
Diantaranya komponennya yang lebih mahal, tidak tahan dengan goncangan berlebih, dan lain-lain.

Yang akan kita bahas kali ini adalah, salah satu cara mengatasi masalah yang sering terjadi pada laptop, yaitu kelebihan panas atau overheat. Overheat ini bisa terjadi karena laptop yang dipakai dalam jangka lama, atau sirkulasi udara yang kurang baik dan biasanya juga dikarenakan hardware yang fungsinya sudah tidak baik lagi. Tips dan Triks Blog untuk mengatasi Overheat adalah:

* Bersihkan sistem ventilasi pada laptop dengan sikat halus atau kuas yang halus dan akan lebih baik jika menggunakan kompresor.

* Selalu letakkan laptop di permukaan yang keras. Hindari meletakkan laptop di selimut, kain wool atau permukaan lembut lainnya yang dapat menghalangi angin dan pertukaran udara.

* Matikan laptop sebelum memasukkannya ke dalam kotak/tas. Jika Anda tidak ingin mematikannya, atur laptop dalam kondisi hibernate. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya proses peningkatan panas. Jangan sekali-kali meletakkan laptop yang sedang beroperasi di tempat yang sempit, ini bisa meningkatkan panas.

* Instal software monitoring, seperti SpeedFan, yang memungkinkan Anda untuk mengawasi dan memantau suhu prosesor, hard drive dan komponen lainnya.

* Atur setting power untuk mencegah panas berlebih pada komponen seperti layar dan hard drive. Turunkan power secepatnya jika memang tidak dibutuhkan.

* Anda juga bisa menggunakan pendingin laptop yang dapat mencegah panas berlebih.

* Jika laptop Anda berpotensi mengalami overheat dan masih dalam masa garansi, jangan ragu untuk melaporkan keluhan Anda tersebut.

* Jika Anda berencana membeli laptop baru, jangan gegabah! Telitilah dulu dengan seksama.

Semoga artikel ini bermanfaat.